Kemandirian Ekonomi Pesantren: Kuatkan Potensi dan Perluas Jaringan

Surabaya (Kemenag)—Pelatihan Kemandirian Pesantren tahap 3 (tiga) Surabaya yang telah diikuti oleh 104 peserta dari Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT selesai dilaksanakan pada sabtu (16/8/2022). Pelatihan ditutup oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Dr. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag.

Dalam sambutannya beliau mengharapkan bahwa pesantren betul-betul menggunakan dana bantuan untuk pengembangan ekonomi di pesantren. “Pesantren harus kuat dalam hal ekonomi, jadi nanti setelah mendapatkan bantuan, maka Bapak Ibu sekalian harus betul-betul mengelolanya dengan baik”

“Buat bisnis yang bagus, pengelolaannya pun harus bagus, cari SDM yang unggul, sehingga bisnisnya berjalan dengan lancar, kita fokuskan untuk kuatkan ekonomi pesantren” terang Waryono.

Selain itu, Direktur PD Pontren itu berharap dengan adanya pelatihan ini, maka peserta bisa menambah jaringan dengan pesantren yang lain, sehingga bisa saling sharing dan saling menguatkan dalam hal pengembangan ekonomi pesantren.

Setelah mengikuti pelatihan selama enam hari, maka para peserta pelatihan diharapkan mampu mengeksekusi ilmu-ilmu yang sudah didapatkan pada saat pelatihan.

Eva Ainul Falah menyampaikan bahwa peserta setelah memaksimalkan diri mengikuti pelatihan, maka selanjutnya adalah tinggal penerapannya di lapangan. “Kami telah menghadirkan narasumber yang ahli di bidang bisnis, bahkan berpengalaman dalam hal pengelolaan bisnis, jadi kami yakin selama enam hari sebelumnya Bapak Ibu sudah menyerap banyak ilmu dari para narasumber, tugas selanjutnya tinggal eksekusi”.

Pelatihan kemandirian pesantren tidak berakhir dengan hanya sekedar menerima materi, tapi tugas selanjutnya adalah bagaimana menerapkan ilmu selama pelatihan untuk pengembangan ekonomi di pesantren. (Fahmi)
 

Terkait