Pelatihan Kemandirian Pesantren Tahap 3 Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB Resmi Dimulai

Surabaya (Kemenag)—Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Dr. Imam Syafe'i resmi membuka secara langsung acara Pelatihan Kemandirian Pesantren yang telah memasuki gelombang ke III (Tiga) di Surabaya (11/7/2022).
Pelatihan diikuti oleh 104 Pondok Pesantren yang berasal dari Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB yang telah dinyatakan lolos dalam seleksi administrasi calon penerima bantuan inkubasi pesantren sebelumnya.
Dalam sambutannya, Imam Syafe'i menyampaikan bahwa kemandirian pesantren adalah peluang bagi pesantren untuk mengembangkan bisnis. "Hampir sepekan kedepan Bapak Ibu akan mengikuti Pelatihan Kemandirian Pesantren, seharusnya Bapak Ibu bersyukur telah lolos ke tahap ini, karena ini adalah peluang yang harus benar-benar dimanfaatkan oleh pondok pesantren"
"Pesantren harus mulai melakukan lompatan-lompatan pengembangan, contohnya internalisasi potensi di pondok pesantren untuk dimaksimalkan, seperti dana bantuan inkubasi yang diberikan oleh Kementerian Agama RI harus dioptimalkan sebaik mungkin untuk pengembangan bisnis pesantren" Ucap Imam Syafe'i.
Dana bantuan yang akan diberikan memang harus difokuskan untuk pengembangan bisnis pesantren, tidak hanya sekedar berjalan satu atau dua tahun, tapi hingga lebih sepuluh tahun akan datang.
Para peserta pelatihan Kemandirian Pesantren diminta juga untuk turut aktif dalam proses pelatihan, karena hal tersebut menjadi bagian dari penilaian. "Bapak Ibu yang hadir malam ini dimohon untuk aktif, disiplin, dan benar-benar memaksimalkan selama enam hari pelatihan karena tujuannya adalah untuk pengembangan bisnis pesantren, selain itu hal ini juga menjadi bagian dari penilaian" Ucap koordinator tim akademisi pelatihan.
Harapannya kegiatan ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang signifikan, sehingga para perwakilan pondok pesantren benar-benar dapat menggali ilmu yang berkaitan tentang bisnis dari para narasumber.
Share: